Sabtu, 17 November 2012

Do You Know "DIFTERI" ??



                           

   Kini, penyakit sangatlah beragam. Padahal, orang terdahulu sangat sehat-sehat. Ini dikarenakan pola makan yg salah atau bahkan makanannya pun bermasalah.
    Di Jawa Timur, dari awal bulan Januari hingga kini menemukan penyakit baru. Difteri. Ada 328 orang yang terkena difteri di Jawa Timur. Sebagian besar adalah anak-anak. Dari jumlah itu, 11 orang meninggal dunia.
     Penyakit ini mungkin masih asing di tengah masyarakat. Kita tidak mengetahui apa itu "DIFTERI". Dan apa dampak dari penyakit itu.
     Difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan, demam, kelenjar bengkak, dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan sistem saraf. Kondisi seperti itu pada akhirnya bisa berakibat sangat fatal dan berujung pada kematian.
    Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan menggigil.
    Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan menggigil.
Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi.
     Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui tiga rute:
* Bersin: Ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka akan melepaskan uap air yang 
   terkontaminasi dan memungkinkan orang di sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
* Kontaminasi barang pribadi: Penularan difteri bisa berasal dari barang-barang pribadi seperti gelas 
   yang belum dicuci.
* Barang rumah tangga: Dalam kasus yang jarang, difteri menyebar melalui barang-barang rumah 
   tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan.
Selain itu, Anda juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut apabila menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi. Orang yang telah terinfeksi bakteri difteri dan belum diobati dapat menginfeksi orang nonimmunized selama enam minggu - bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
     Orang-orang yang berada pada risiko tertular difteri meliputi:
·          Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru
·         Orang yang hidup dalam kondisi tempat tingal penuh sesak atau tidak sehat
·         Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan
·         Siapapun yang bepergian ke tempat atau daerah endemik difteri
   Jika tidak diobati, difteri dapat menyebabkan:
* Gangguan pernapasan
C. Diphtheriae dapat menghasilkan racun yang menginfeksi jaringan di daerah hidung dan tenggorokan.
* Kerusakan jantung
Toksin (racun) difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan merusak jaringan lain dalam tubuh Anda, seperti
otot jantung, sehingga menyebabkan komplikasi seperti radang pada otot jantung (miokarditis). Kerusakan
jantung akibat miokarditis muncul sebagai kelainan ringan pada elektrokardiogram yang menyebabkan gagal
jantung kongestif dan kematian mendadak.
* Kerusakan saraf
Toksin juga dapat menyebabkan kerusakan saraf khususnya pada tenggorokan, di mana konduksi saraf yang 
buruk dapat menyebabkan kesulitan menelan. Bahkan saraf pada lengan dan kaki juga bisa meradang yang 
menyebabkan otot  menjadi lemah. Jika racun ini merusak otot-otot kontrol yang digunakan untuk bernapas, 
maka otot-otot ini dapat menjadi lumpuh. Kalau sudah seperti itu, maka diperlukan alat bantu napas.
                        

     Cara mengobati penyakit tersebut yaitu dengan pemberian antitoksin yang disuntikan ke pembuluh darah atau 
otot untuk mentrelkan toksin dan dengan pemberian antibotik seperti penisilin atau eritromisin, Mereka mungkin 
akan diisolasi di unit perawatan intensif karena difteri dapat menyebar dengan mudah ke orang sekitar terutama 
yang tidak mendapatkan imunisasi penyakit ini.
     Jika Anda telah terpapar orang yang terinfeksi difteri, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan 
pemeriksaan dan pengobatan. Dokter mungkin akan memberi Anda resep antibiotik untuk mencegah infeksi 
penyakit itu.
     Difteri adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Penyakit ini tidak hanya dapat diobati tetapi juga dapat 
dicegah dengan vaksin. Vaksin difteri biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk tetanus dan pertusis, yang  
dikenal sebagai vaksin difteri, tetanus dan pertusis.
      Versi terbaru dari vaksin ini dikenal sebagai vaksin DTaP untuk anak-anak dan vaksin Tdap untuk remaja dan
 dewasa. Pemberian vaksinasi sudah dapat dilakukan saat masih bayi dengan lima tahapan yakni, 2 bulan, 4
 bulan, 6 bulan,12-18 bulan dan 4-6 tahun.






0 komentar:

Posting Komentar